9 Makanan Khas Jakarta yang Wajib DiCoba!
Setelah dipanggang di atas arang, kerak telor akan berwarna kecoklatan. Setelah proses masak selesai, kerak telor akan disajikan dengan serundeng kelapa yang di taburi di atas kerak telor tersebut. Tak lupa juga dengan taburan bawang goreng yang menjadi pelengkap dari topping kerak telor ini.
Kerak telor memiliki nama “kerak” karena aron nasi yang dimasak bersama telur berbentuk seperti kerak nasi yang ada saat nasi menjadi kering. Tekstur dan warnanya menyerupai kerak nasi yang biasanya menjadi keras dan berwarna kuning.
2. Soto Betawi
Makanan berikutnya yang menjadi makanan khas ibukota Jakarta adalah soto betawi. Berbeda bedangan soto pada umumnya. Soto betawi memiliki ciri khas pada kuah santannya pekat dan gurih.
Soto betawi biasanya memiliki isian daging sapi, jeroan sapi, dan juga kikil. Soto betawi ada juga yang menggunakan daging ayam. Sebenarnya, walaupun isian dari soto ini digantikan dengan daging atau topping lain, asalkan kuahnya adalah kuah santan yang kental dan gurih. Ini tetap soto betawi.
Namun, banyak sekali yang memodifikasi kuah dari soto betawi ini. Beberapa diantara masyarakat setempat memodifikasi atau menggantikan penggunaan santan kelapa menjadi susu sapi.
Meskipun keduanya berbeda, tetapi rasa kuah yang dihasilkan sama-sama memiliki cita rasa yang sangat kuat dan unik.
Paling enak makan soto betawi pakai nasi hangat dan sambal bukan? Yap! Makanan pendamping dari soto betawi adalah nasi pulih yang hangat. Keduanya adalah paduan menu yang membuat semua orang tergila-gila
3. Roti Buaya
Siapa yang takut sama buaya? Yap! Hampir semua orang akan pergi terbirit-birit jika melihat binatang yang satu ini. Namun, tahukah kamu kalau buaya adalah salah satu hewan yang paling terkenal dengan kesetiaannya?
Yap! Betul sekali. Buaya adalah hewan yang setia dengan pasangannya, seperti yang dilakukan oleh burung merpati. Hanya ada satu pasangan selama masa hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut, buaya menjadi salah satu lambang dari acara pernikahan adat di Jakarta. Eits, bukan harus menghadirkan buaya yang sesungguhnya ya. Melainkan, dilambangkan dengan roti.
Dalam pernikahan adat di Jakarta, roti buaya menjadi hal yang paling istimewa, karena arti dan makna dari roti buaya ini sangat dalam. Sehingga dalam pernikahan yang sedang berlangsung tersebut diharapkan kedua pasangan juga saling setia satu sama lain, seperti buaya.
Hal lucu terjadi beberapa tahun terakhir, ketika lelaki yang senang bermain dan memangsa wanita juga disebut sebagai buaya. Padahal, buaya pada kenyataannya adalah salah satu hewan yang paling setia pada pasangannya.
Kalau menurut kamu gimana nih? Apakah kamu setuju dengan pendapat di atas? Apapun pendapat kamu, roti buaya adalah makanan khas yang berasal dari daerah Jakarta loh. Jadi, apakah kamu pernah melihat secara langsung bentuk dan rupa dari roti buaya ini? Atau kamu pernah memakannya?
4. Nasi Uduk
Tak kenal nasi uduk? Wah, kalau kamu tak kenal nasi uduk, yuk kita kenalan.
Nasi uduk adalah salah satu makanan khas DKI Jakarta. Meskipun kamu bisa menemukan keberadaan penjual nasi uduk di seluruh daerah di Indonesia, siapa sangka bahwa kampung halaman nasi uduk adalah Jakarta
Nasi uduk merupakan makanan khas Jakarta yang memiliki ciri khas pada nasi yang rasanya sangat gurih dan menggoda. Nasi uduk dibuat dari beras yang dimasak dengan santan dengan berbagai rempah. Seperti lengkuas, daun salam, daun sereh, dan daun jeruk.
Berbagai rempah yang ditambahkan selama proses memasak nasi ini membuat nasi semakin wangi dan gurih. Nasi uduk tak lengkap jika tidak ada makanan pendamping bukan?
Beberapa makanan pendamping dari nasi uduk adalah semur jengkol, semur tahu, telur balado, telur dadar, sambal, bihun goreng atau bisa juga mie goreng, bawang goreng, dan yang boleh ketinggalan adalah kerupuk.
Saat ini, nasi uduk adalah makanan khas yang menjadi makanan keseharian. Nasi uduk ini biasa dijual oleh pedagang sebagai makanan untuk sarapan pagi dan makan malam. Nasi uduk juga sangat nikmat jika ditemani dengan bakwan (bala-bala) dan sambal kacangnya, serta teh hangat.
Siapa yang kalau pagi sarapannya pakai nasi uduk?
5. Lontong Sayur
Sudah tak asing lagi dengan makanan yang satu ini bukan? Lontong sayur adalah makanan yang biasa menemani kita saat merayakan hari raya lebaran. Namun, tahukah kamu kalau ternyata lontong sayur adalah makanan khas dari Jakarta?
Di DKI Jakarta, kamu akan dengan sangat mudah menemukan penjual lontong sayur. Mereka ada di saat siang maupun sore, jadi jangan khawatir jika kamu terlambat membelinya, karena mereka akan selalu ada.
Makanan ini berisi lontong sayang disiram dengan kuah santan kental yang berisi dengan berbagai sayur dan rempah. Kuah lontong sayur ini sangat beragam. Ada yang kuahnya seperti kuah kari, berwarna kuning.
Namun, ada juga yang berwarna agak merah karena rempah dan cabai yang digunakan. Meskipun cabai menjadi salah satu rempah lontong ini tidak pedas loh. Justru, cabai menambah rasa kuah lontong sayur ini semakin nikmat.
Kuah dari lontong sayur biasanya berisi labu siam, tempe, irisan pepaya muda, bihun (tergantung penjual). Beberapa penjual juga biasanya menambahkan tahu, telur rebus, dan juga potongan daging ayam. Tergantung bagaimana mereka menyesuaikan resepnya.
Sama seperti nasi uduk, makanan khas Jakarta yang satu ini juga biasa dijadikan sebagai menu sarapan dan menu makan malam oleh warga sekitar. Porsi dari lontong yang cukup banyak, membuat orang-orang yang memakannya akan merasa kenyang.
Kira-kira, di daerah kamu banyak atau tidak yang menjual lontong sayur? Jangan lupa juga untuk mencicipi makanan khas DKI Jakarta yang satu ini ya.
6. Soto Tangkar
Banyak sekali orang yang tidak dapat membedakan mana soto betawi dan soto tangkar. Kedua makanan khas DKI Jakarta ini ternyata memiliki perbedaan pada rempah-rempah bumbunya loh.
Tak beda dengan bumbu soto betawi yang menggunakan bumbu merah dengan daun salam, daun sereh, serta lengkuas, soto tangkar juga menggunakan rempah tersebut dalam bumbunya.
Namun siapa yang mengira bahwa soto tangkar memiliki kelebihan pada bumbu kuahnya yang ditambahkan jinten dan kapulaga. Ternyata dua rempah ini yang menjadi pembeda soto tangkar dan soto betawi.
Meskipun serupa tapi tak sama, kedua soto ini tetap menjadi favorit seluruh masyarakat Indonesia. Dengan rasanya yang gurih dah memikat hati, kedua soto ini pun mudah untuk ditemui di berbagai daerah.
Sama halnya dengan soto betawi. Soto tangkar juga paling nikmat jika disajikan dengan nasi putih yang hangat. Tak lupa dengan jeruk limau atau jeruk nipis, sambal, dan emping.
Makan pendamping soto ini adalah makanan yang paling cocok untuk soto.
7. Semur Jengkol
Banyak sekali yang menghindari salah satu masakan ini. Jengkol memang memiliki bau yang sangat menyengat dan kurang sedap. Namun, tahukah kamu, jika jengkol dimasak dengan cara yang benar, bau yang dikeluarkan dari buah ini tidak akan tercium sama sekali?
Beberapa orang mengatakan bahwa dengan merebus jengkol dengan bubuk kopi akan mengurangi bau yang tidak sedap tersebut. Ada pula yang mengatakan bahwa dengan merebusnya secara berkali-kali dalam waktu yang lama dapat membuat jengkol empuk dan mengurangi baunya.
Namun, yang harus kamu ketahui adalah sebelum kamu merebus jengkol, kamu harus merendam jengkol tersebut selama satu malam menggunakan air dan bubuk kopi. Setelah itu baru merebusnya kembali dengan kopi, daun salam, daun sereh.
Beginilah salah satu cara untuk mengurangi aroma jengkol yang kurang sedap.
8. Tape Uli
Banyak sekali masyarakat yang belum tahu bahwa tape uli adalah salah satu makanan khas dari DKI Jakarta. Tape uli adalah hidangan yang biasa disediakan oleh orang Jakarta kala lebaran.
Konon katanya, makanan khas Jakarta yang satu ini melambangkan persaudaraan, persatuan, dan keeratan persaudaraan loh.
Makanan ini terdiri dari olahan tape ketan dan kentannya itu sendiri. Jadi, ketua bahan tape uli ini bahan dasarnya adalah ketan. Namun, terdapat perbedaan proses pengolahannya.
Tape itu terbuat dari beras ketan hitam yang dikukus hingga matang dan dicampurkan ragi tape. Kemudian, akan didiamkan selama beberapa saat sampai tape tersebut memiliki cita rasa asam, manis, dan juga sedikit berair.
Sedangkan uli, yang berwarna putih ini, terbuat dari beras ketan yang berwarna putih. Beras ketan yang berwarna putih ini akan dikukus sampai matang dan ditumbuk sampai halus.
Setelah itu, beras ketan putih yang sudah halus akan dicampurkan dengan parutan kelapa. Setelah itu, ketan beras putih dan kelapa yang sudah tercampur, adonan ini akan direbus kembali dan ditumbuk kembali sampai halus.
Kemudian, dibentuk sesuai dengan selera dan dibungkus dengan daun pisang. Begitulah gambaran dari pembuatan tape uli makanan khas DKI Jakarta ini.
Kedua makanan ini bisa berdiri sendiri-sendiri dan bisa juga disatukan. Tape dan uli bisa dikonsumsi secara terpisah. Uli bisa disantap dengan cara digoreng atau dibakar loh.
Meskipun cara penyajiannya yang berbeda (dibakar atau digoreng), jika ditambahkan dengan tape, makanan ini akan sepenuhnya menjadi sempurna secara cita rasa.
Orang yang memakannya akan jatuh cinta dengan kegurihan dan keunikan tekstur dari tape uli ini. Kalau kamu, apakah kamu sudah pernah mencobanya?
9. Dodol Betawi
Ada banyak sekali jenis dodol yang tersebar di Indonesia. Ada dodol betawi, tapi ada juga dodol Garut. Dodol adalah makanan yang identik dengan warna coklat dan rasanya yang manis.
Tekstur dari dodol yang legit dan kenyal ini, menjadikan makanan ini mudah dikenal oleh masyarakat (lokal maupun mancanegara). Bagi masyarakat Jakarta, dodol memiliki arti sebagai lambang dari gotong royong. Hal ini dikarenakan pembuatan dodol yang membutuhkan waktu kurang lebih tujuh sampai sepuluh jam lamanya.
Hal paling mendasar yang harus kamu ketahui untuk melihat perbedaan dodol betawi dan dodol Garut adalah sebagai berikut. Dodol Garut setelah seluruh proses pembuatannya selesai, akan dicetak dan dicelupkan ke cairan gula pasir putih.
Setelah itu, dodol baru dibungkus atau dikemas. Pencelupan dodol kedalam cairan gula tersebut dilakukan untuk menambah tekstur dari dodol ketika digigit.
Dodol Garut jika diperhatikan dengan seksama akan terlihat lebih keras pada bagian luar, karena dodol Garut dilapisi oleh cairan gula tadi.
Lain hal dengan dodol betawi asal Jakarta. Dodol ini ketika seluruh proses pembuatannya berakhir, dodol ini langsung dicetak dan dibungkus. Dodol betawi dibungkus tanpa melalui proses pencelupan ke dalam cairan gula. Sehingga ketika dimakan, dodol betawi akan lebih lengket dan kenyal dibandingkan dodol Garut.
Saat ini, dodol menjadi salah satu makanan khas DKI Jakarta yang sulit ditemukan. Dodol hanya akan diproduksi ketika ada acara tertentu yang skala perayaannya sangat besar (nasional).
Meskipun begitu, masih banyak komunitas pembuat dodol loh. Salah satunya adalah masyarakat Tionghoa yang masih memproduksi dodol untuk acara adat seperti imlek (tahun baru) dan acara lainnya
Sumber disinidisini
Nah! Saya bisa mengetahui beberapa kuliner khas jakarta dari sekaloh sayaa , link nya ada di bawah ya